Persoalan Dibalik Kemilau Mica Dalam Produk Kosmetik
Pernahkah nggak waktu lagi asik scrolling instagram terus langsung terkesima sama postingan seseorang yang pakai makeup warna-warni penuh glitter seperti Tasya Farasya di bawah ini? Nah ternyata efek kemilau dari produk kosmetik ini dihasilkan oleh material bernama mica. Sayangnya, dibalik kemilaunya mica tersimpan persoalan yang dilematis. Baca lebih lanjut yuk!
Mengenal Mica
Mica merupakan sebutan untuk kelompok mineral silikat kompleks yang dapat ditemukan dalam bentuk lembaran dengan 37 jenis warna seperti ungu lepidolite, hitam biotite, coklat phlogopite hingga transparan (muscovite). Mica memberikan efek mengkilap karena kemampuannya merefleksi dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya, semakin kecil ukuran mica maka efek kilauan yang ditampilkan akan semakin halus [1]. Sifat MICA yang inert, elastis, dan stabil menjadikan mica juga digunakan pada industri lainnya seperti seperti cat, elektronik, plastik, dan tinta. Namun nyatanya permintaan pasar yang tinggi tidak menjamin bebas dari segala persoalan, salah satunya mengenai keterlibatan anak-anak dalam proses penambangan MICA.
Melibatkan Buruh Anak
Refinery29 — situs media digital dan hiburan multinasional asal Amerika, dalam dokumentasi berjudul The Dark Side Behind Your Favorite Makeup mengungkap bagaimana anak-anak tepatnya di Jharkhand (India), bekerja menyusuri lubang galian tambang setiap harinya demi mendapatkan MICA yang hanya bernilai 20–30 rupee per hari (dikonversi menjadi 3.900–5.850 rupiah terhitung dari waktu publikasi tulisan ini) [2].
Langkah lain diambil oleh SOMO dan Terre des Hormes — sebuah NGO multinasional yang melakukan penelitian mengenai pertambangan MICA dan menemukan setidaknya pada 2015 terdapat 22.000 anak menambang MICA di daerah Jharkhand dan Bihar (India). Selain India, beberapa negara penghasil MICA terbukti melibatkan buruh anak dan prosedur diluar batas hukum (ilegal) [3].
Dilansir dari Unicef, Buruh anak dan eksploitasi timbul akibat dari beragam faktor seperti kemiskinan, minimnya kesempatan kerja yang layak, dan migrasi. Faktor-faktor tersebut tentu bukan hanya menjadi penyebab tetapi juga konsekuensi dari ketimpangan sosial yang terjadi. Buruh anak bukan hanya merampas hak mereka tetapi juga memperkuat siklus kemiskinan antargenerasi [4].
Resiko Yang Dihadapi Para Pekerja
Paparan debu fibrogenik yang dihasilkan oleh kandungan alumunium, besi, dan magnesium silikat pada MICA beresiko menyebabkan pneumokoniosis [5] [6]. Keluhan lain yang dilaporkan akibat penambangan yang dilakukan manual menggunakan tangan adalah luka pada kulit [7] dan nyeri otot. Hingga resiko yang paling fatal yaitu menyebabkan kematian.
Solusi Yang Mungkin
Meskipun permasalahan ini begitu kompleks, tetapi mestinya selalu ada langkah yang dapat diambil. Diantaranya oleh pemerintah, perusahaan kosmetik, dan konsumen.
Untuk Pemerintah
Bagi pemangku kebijakan, memberikan izin prosedur yang legal seharusnya menjadi satu-satunya pilihan wajib tanpa ada toleransi. Tetapi apa yang terlihat di lapangan bisa jadi akan berbeda. Seperti yang dilaporkan Jakartaglobe.id bahwa pemerintah India akhirnya mulai mengatur legalitas industri tambang mica setelah berita kematian buruh anak terekspos media. Hal ini diharapkan dapat disusul oleh Industri illegal lain sehingga segera mengatur legalitasnya. Dengan mengatur legalitas pemerintah memastikan kebenaran dan kesesuaian prosedur dari izin dan dokumen yang dapat melegimitasi operasi yang sedang berjalan [8] termasuk peraturan terkait usia minimum pekerja yang ditetapkan oleh International Labour Organization.
Untuk Perusahaan Kosmetik
Sementara itu perusahaan kosmetik dapat membantu memutus rantai permasalahan ini dengan memastikan supply chain terbebas dari pelanggaran hak asasi manusia. Opsi lain yang dapat diambil yaitu dengan mengembangkan penelitian untuk menggunakan hasil sintesis MICA sendiri seperti yang dilakukan Lush, Estée Lauder, MAC, Rimmel, Bobbi Brown, Clinique, Toofaced. Berdasarkan penelitian dari Becker., et al (2015) menunjukkan bahwa penggunaan Mica sintesis atau Synthetic Fluorphlogopite aman digunakan pada kosmetik [8]. Dalam official websitenya Lush juga mengungkapkan bahwa mica hasil sintesis memiliki warna yang lebih mengkilap karena kualitas produksi yang baik dan bebas kontaminan.
Untuk Konsumen
Sebagai konsumen, aksi nyata dapat dimulai dengan cermat dalam melihat ingredients label pada produk kosmetik. Jika menggunakan natural mica biasanya tertulis sebagai ‘Mica’, ‘Potassium Aluminium Silicate’ atau ‘CI 77019’. Sedangkan sintesis mica ditulis sebagai ‘Synthetic Mica’ or ‘Synthetic Fluorphlogopite.’
Demikian tulisanku kali ini teman-teman, ternyata dibalik produk eyeshadow dan highlighter yang biasa kita gunakan sehari-hari bisa jadi menyumbang keberlangsungan buruh anak lho. Duh, sedih ya. Bagaimanapun menyadari bahwa perusahaan kosmetik memiliki keterbatasan sendiri, maka besar harapannya agar seiring berjalannya waktu perusahaan dapat meningkatkan kesadarannya dalam setiap material yang digunakan, berani mengambil komitmen terhadap product ethics, serta transparan kepada konsumen.
Daftar Bacaan
Natural Sourcing, LLC. Mineral Makeup. Available at: https://www.fromnaturewithlove.com/soap/MineralMakeup.asp.
Lebsack, Lexy. 2019. Nine Thousand Miles Away, In A Remote Village In India, Children Are Risking Their Lives To Bring You The Shimmer In Your Makeup. Available at: https://www.refinery29.com/en-us/2019/05/229746/mica-in-makeup-mining-child-labor-india-controversy.
SOMO dan Terre des Hommes. (2018). Global Mica Mining and The Impact On Children’s Rights. Available at: https://www.terredeshommes.nl/en/publications/global-mica-mining-and-the-impact-on-children-s-rights.
Unicef. Child Labour and Exploitation. Available at: https://www.unicef.org/india/what-we-do/child-labour-exploitation.
Motra, Subhabrata et al. 2018. Mica Pneumoconiosis: a Neglected Occupational Lung Disease. The Lancet Respiratory Medicine, Vol. 6, Issue 8, E39. Doi: https://doi.org/10.1016/S2213-2600(18)30178-4.
Zinman MD, Carron., et al. 2002. Mica Dust As a Cause of Severe Pneumoconiosis. American Journal of Industrial Medicine 41(2):139–44. DOI: 10.1002/ajm.10032 (https://www.researchgate.net/publication/11546693_Mica_dust_as_a_cause_of_severe_pneumoconiosis)
Singh, Gurvinder. 2019. Mica scavenging in Jharkhand destroys lives and environment. https://india.mongabay.com/2019/10/mica-scavenging-in-jharkhand-destroys-lives-and-environment/. Diakses pada 24 Februari 2021.
Dozolme, Philippe. 2019. Learn What Illegal Mining Operations Are. https://www.thoughtco.com/what-is-illegal-mining-and-how-significant-is-it-2367443. Diakses pada 24 Februari 2021.
Becker, Lilian C., et al. 2015. Safety Assessment of Synthetic Fluorphlogopite as Used in Cosmetics. International Journal of Toxicology 2015, Vol. 34 (Supplement 3) 43S-52S. DOI: 10.1177/1091581815613513.